Tugas yang berlebihan dan tenggat waktu yang sudah di depan
mata, kadang bikin kita lupa waktu ketika bekerja. Sampai-sampai, seringkali
kita tidak lagi bisa atau malah enggan, membedakan kapan waktu bekerja dan
kapan waktunya istirahat. Hal ini pastinya menjadi negatif bagi diri sendiri,
bahkan untuk orang lain, karena kita biasanya bekerja dalam kelompok. Berikut
beberapa hal terkait jam kerja yang saya rasa baik untuk dibicarakan.
Meminta rekan untuk mengerjakan sesuatu di luar jam kerja
Misalnya, beberapa tahun belakangan ini, pekerjaan di bidang
periklanan sedang panas-panasnya. Semua pekerja di bidang ini tau persis
seperti apa load pekerjaannya dan yang pasti, tidak ada jam kerja alias waktu
tidak terbatas. Tapi, apakah baik kalau kita meminta (baca: memaksa secara
halus) rekan untuk mengerjakan sesuatu di luar jam kerja? Misalnya pada jam
istirahat, jam makan malam, jam tidur apalagi di akhir pekan.
Berkacalah pada diri kamu masing-masing. Apa kamu suka
diganggu jam tidurnya? Apa kamu suka diganggu saat kamu sedang berkumpul dengan
keluarga? Ya, kalau faktanya, menurut kamu pribadi hal ini bukanlah masalah,
maka kamu harus berpikir, kalau ini bisa jadi hal yang sangat mengganggu buat
orang lain. Kita, karyawan, bawahan, atasan, rekan, seharusnya mengerti dan
memahami hal ini. Kita bekerja dengan manusia, bukan robot.
Namanya juga pekerjaan, pastinya ada hal-hal yang sifatnya
kepepet, tapi selebihnya, (lagi, menurut saya pribadi), kalau saja semua hal
diatur, dijadwalkan dengan baik dan melakukan manajemen waktu dengan baik, hal
ini tidak harus kejadian.
Sederhana saja, datanglah ke kantor tepat waktu, gunakan
waktu istrahat sebaik mungkin dan batasi bercanda dengan teman selagi jam
bekerja. Dijamin, pekerjaan kamu akan selesai tepat waktu, jadi tidak perlu
mengganggu waktu istirahat orang lain.
Terlalu banyak bekerja di luar jamnya juga tidak baik untuk
hasil kerja kamu. Rekan kamu sudah terlalu capek, penat dan mengantuk tapi
masih diminta untuk bekerja, apalagi paginya sudah harus bekerja lagi.
Kira-kira, apa hasilnya bisa bagus? Kalau hasilnya kacau balau dan dia adalah
rekan satu tim kamu, kamu juga kan yang kena imbasnya? Boss biasanya (kurang
atau) tidak perduli tentang bagaimana caramu bekerja, yang penting hasilnya
sesuai dengan keinginannya. Makanya, cuma dir kamu yang bisa menghargai diri
kamu sendiri. Untuk apa lembur-lembur tapi toh dihargai juga tidak.
Lembur berlebihan juga (pastinya) membuat kamu lelah dan
stres fisik maupun mental. Kerja niatnya mau cari pemasukan, malah keluar
banyak uang untuk berobat. Sudah begitu, dapat teguran pula karena tidak masuk.
Di suruh dokter istirahat di rumah pun, masih juga di suruh bekerja dari tempat
tidur.
Nah, mulai sekarang, coba hargai waktu. Atur waktu bekerja
dan load pekerjaan sebaik mungkin. Hargai waktu istirahat rekan kerja. Tidak
ada salahnya juga ‘menekankan’ kalau kamu cuma menerima pekerjaan pada jam
kerja saja.
image: careerbliss