Minggu, 22 Februari 2015

Mengganggu Jam Istirahat Rekan Kerja





Tugas yang berlebihan dan tenggat waktu yang sudah di depan mata, kadang bikin kita lupa waktu ketika bekerja. Sampai-sampai, seringkali kita tidak lagi bisa atau malah enggan, membedakan kapan waktu bekerja dan kapan waktunya istirahat. Hal ini pastinya menjadi negatif bagi diri sendiri, bahkan untuk orang lain, karena kita biasanya bekerja dalam kelompok. Berikut beberapa hal terkait jam kerja yang saya rasa baik untuk dibicarakan. 

Meminta rekan untuk mengerjakan sesuatu di luar jam kerja

Misalnya, beberapa tahun belakangan ini, pekerjaan di bidang periklanan sedang panas-panasnya. Semua pekerja di bidang ini tau persis seperti apa load pekerjaannya dan yang pasti, tidak ada jam kerja alias waktu tidak terbatas. Tapi, apakah baik kalau kita meminta (baca: memaksa secara halus) rekan untuk mengerjakan sesuatu di luar jam kerja? Misalnya pada jam istirahat, jam makan malam, jam tidur apalagi di akhir pekan. 

Berkacalah pada diri kamu masing-masing. Apa kamu suka diganggu jam tidurnya? Apa kamu suka diganggu saat kamu sedang berkumpul dengan keluarga? Ya, kalau faktanya, menurut kamu pribadi hal ini bukanlah masalah, maka kamu harus berpikir, kalau ini bisa jadi hal yang sangat mengganggu buat orang lain. Kita, karyawan, bawahan, atasan, rekan, seharusnya mengerti dan memahami hal ini. Kita bekerja dengan manusia, bukan robot.

Namanya juga pekerjaan, pastinya ada hal-hal yang sifatnya kepepet, tapi selebihnya, (lagi, menurut saya pribadi), kalau saja semua hal diatur, dijadwalkan dengan baik dan melakukan manajemen waktu dengan baik, hal ini tidak harus kejadian.

Sederhana saja, datanglah ke kantor tepat waktu, gunakan waktu istrahat sebaik mungkin dan batasi bercanda dengan teman selagi jam bekerja. Dijamin, pekerjaan kamu akan selesai tepat waktu, jadi tidak perlu mengganggu waktu istirahat orang lain.

Terlalu banyak bekerja di luar jamnya juga tidak baik untuk hasil kerja kamu. Rekan kamu sudah terlalu capek, penat dan mengantuk tapi masih diminta untuk bekerja, apalagi paginya sudah harus bekerja lagi. Kira-kira, apa hasilnya bisa bagus? Kalau hasilnya kacau balau dan dia adalah rekan satu tim kamu, kamu juga kan yang kena imbasnya? Boss biasanya (kurang atau) tidak perduli tentang bagaimana caramu bekerja, yang penting hasilnya sesuai dengan keinginannya. Makanya, cuma dir kamu yang bisa menghargai diri kamu sendiri. Untuk apa lembur-lembur tapi toh dihargai juga tidak.

Lembur berlebihan juga (pastinya) membuat kamu lelah dan stres fisik maupun mental. Kerja niatnya mau cari pemasukan, malah keluar banyak uang untuk berobat. Sudah begitu, dapat teguran pula karena tidak masuk. Di suruh dokter istirahat di rumah pun, masih juga di suruh bekerja dari tempat tidur.

Nah, mulai sekarang, coba hargai waktu. Atur waktu bekerja dan load pekerjaan sebaik mungkin. Hargai waktu istirahat rekan kerja. Tidak ada salahnya juga ‘menekankan’ kalau kamu cuma menerima pekerjaan pada jam kerja saja.


image: careerbliss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar