Kamis, 08 Desember 2016

Tips Menyelamatkan Diri Ketika Gempa Berlangsung


Namanya bencana alam, tidak ada yang bisa memastikan kapan kedatangannya. Gempa bumi misalnya. Indonesia, lebih tepatnya di Aceh, kembali dilanda gempa dan pastinya juga menelan korban jiwa. Semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua, semoga Tuhan melindungi alam kita.

Teringat adik yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Jepang selama 8 hari. Selama di sana, hanya liburan berkesan yang dirasakannya, sampai dengan beberapa jam sebelum berangkat pulang, ketika bersiap-siap di hotel, tiba-tiba saja teradi gempa yang cukup besar. Seketika ia berusaha menyelamatkan diri, panik dan sudah pasti ketakutan. Ditambah lagi, dia sedang tidak pada tempat yang familiar. Setelah gempa berhenti, dia mencari informasi pada pihak hotel mengenai gempa tersebut.

Pihak hotelnya menjelaskan, bahwa semua dalam keadaan aman, gedung-gedung di Jepang sudah didesain untuk menahan gempa dan masyarakat setempat memang sudah dilatih untuk menyelamatkan diri dari gempa. Ya, mungkin kita memang tidak aware dengan cara menyelamatkan diri ketika gempa, sehingga rasa takut yang dihadapi menjadi berlipat-lipat, apalagi jika kita tidak mengenal tempat kita berada saat itu. Yuk, tidak ada salahnya, kan, kita belajar bagaimana cara menghadapi gempa. Berikut beberapa tipsnya. 
  • Meski sangat sulit, usahakan tetap tenang. Agar Anda bisa berpikir dengan jernih.
  •  Jauhi api, karena berisiko menyebar atau menciptakan ledakan. Matikan kompor segera jika sedang memasak.
  • Sekiranya tidak bisa keluar dari bangunan, tiarap dan berlindung di bawah furnitur yang kokoh (misalnya meja atau ranjang. Tetaplah di dalam sampai dengan gempa berhenti. Jika memungkinkan, ambil bantal untuk melindungi kepala Anda.
  • Jauhi benda-benda yang mudah pecah (termasuk jendela), menggantung dan sejenis rak (atau lemari) karena bisa jatuh dan menimpa Anda.
  • Jika Anda berada di luar, jauhi bangunan, pohon besar, turunan dan tiang. Cari ruang terbuka yang kosong, menunduk atau tiarap, lindungi kepala Anda.
  • Jika berada dalam keramaian, jangan berlarian menyelamatkan diri, karena bisa memicu kepanikan. Dorong-dorongan bisa membuat keadaan semakin berbahaya.
  • Jika berada dalam kendaraan, segera matikan mesin dan jika berada dalam terowongan, segera keluar dari terowongan tersebut.
  • Jika berada dalam lift, segera keluar dan turun melalui tangga darurat.


Nah, jika kita sedang berada di tempat lain, terutama berwisata di tempat rawan gempa, seperti sedang menginap di hotel misalnya, tidak ada salahnya mengecek lokasi tangga darurat, untuk berjaga-jaga.

Image: wikihow

Selasa, 23 Agustus 2016

Jangan Lakukan Hal Ini Ketika Sedang Makan


Perlukah menerapkan table manner? Tentu saja. Baik itu kegiatan makan informal dengan keluarga, tema dekat, terutama, jika Anda sedang makan bersama di restoran (apalagi restoran mewah seperti yang ada di hotel) atau sedang menghadiri acara makan dengan tamu penting. Dengan menerapkan tata cara makan yang baik, tentu saja orang lain akan lebih menghargai kita dan akan merasa nyaman. Apa saja, sih, hal-hal yang sebaiknya tidak kita lakukan ketika sedang makan?

Makan sambil membuka mulutBanyak, loh, orang yang mengunyah tapi tidak menutup mulutnya. Hal ini sungguh tidak sedap dipandang. Selain itu, biasanya menimbulkan bunyi mengecap atau yang lebih parah, makanan jadi berjatuhan dari mulut. Parahnya lagi, hal ini biasanya tidak disadari. Mengunyah dengan mulut tertutup memang bukan kebiasaan semua orang, namun hal ini bisa dilatih.

Menyuap dengan penuhAda tipe orang yang selalu menyuap hingga mulutnya penuh mengembung. Biasanya, mereka juga makan (dan mengunyah) dengan cepat. Menyuap itu secukupnya saja dan kunyahlah makanan secara perlahan. Selain memberikan Anda kesempatan untuk menikmati hidangan, makanan yang dikunyah dengan baik juga meringankan kerja dari sistem pencernaan.

Sibuk mengobrol sambil mengunyahBukan berarti tak boleh bicara ketika Anda makan, tapi telan dulu makanan yang ada di mulut Anda. Lagipula, berbicara dengan mulut terisi membuat kata-kata Anda menjadi tidak jelas dan makanan yang sedang dikunyah juga akan terlihat oleh rekan Anda. Ingin mengajukan pertanyaan pada rekan Anda? Tunggulah setelah ia selesai mengunyah.

Sibuk mengambil sesuatuMisalnya, Anda ingin mengambil garam, ambilah langsung jika garam tersebut ada di sebelah Anda atau di depan (dalam jangkauan), jika cukup jauh, minta bantuan orang lain untuk mengambilkannya.

Menyisakan makanan pada garpuMaksudnya? Misalnya Anda menusukkan daging ke garpu, tapi karena potongannya terlalu besar, Anda menggigitnya setengah dan membiarkan setengah gigitan lainnya tertinggal di garpu. Jangan melakukan hal tersebut, ya, masukkan seluruhnya langsung ke dalam mulut. Makanya, potong makanan sesuai dengan ukuran mulut Anda.

Melakukan bahasa tubuh tertentu dengan memegang alat makanSeperti secara tak sadar menggerak-gerakkan pisau dan garpu karena Anda asyik mengobrol.

Mengorek gigiJangan pernah mengorek-ngorek gigi di meja makan. Jika ada yang tersangkut, pergilah ke toilet untuk membuangnya.

Nah, itulah beberapa contoh bad table manner yang wajib Anda hindari, ya.

Image: thebolditalic

Minggu, 21 Agustus 2016

Apa Itu Table Manner? (Part 2)


Begitu banyak contoh dari sikap sopan santun yang biasa kita terapkan sehari-hari. Misalnya, mencium tangan orangtua sebelum kita berangkat beraktivitas, permisi jika melewati orang lain (terutama yang lebih tua), atau sekadar membuka sepatu kita jika bertamu ke rumah orang lain. Nah, nyatanya, ketika sedang makan pun, ada aturan dan tata krama yang berlaku, yang perlu kita terapkan, terutama ketika ketika makan dengan orang lain (rekan kerja misalnya) atau ketika berada di restoran.
  • Contoh pengalaman pribadi saya ketika sedang berwisata kuliner. Karena semua bangku terisi, saya terpaksa ‘menumpang’ di meja orang lain. Ketika sedang asyik menikmati makanan, tiba-tiba seorang bapak di sebelah saya, buang ingus dan kemudian mengorek-ngorek hidungnya. Duh, jangan sampa kita jadi orang yang seperti ini, ya. Makanya, kita mesti tahu etika ketika makan. Apa saja, sih, contohnya? 
  • Disajikan roti dalam keranjang? Nah, orang yang paling dekat dengan keranjang roti adalah mereka yang semestinya mengoper roti, mulai dari orang di sebelah kanannya. Nah, kalau rotinya belum dipotong? Dipotong dulu, jangan lupa, jangan dipegang langsung dengan tangan, ya, biasanya ada lap di dalam keranjangnya, gunakan lap tersebut.
  • Masukkan makan secukupnya ke dalam mulut. Jangan sampai pipi Anda mengembung karena menyuap terlalu banyak, apalagi sampai jatuh-jatuh makanannya.
  • Bill perlu dicek kembali sebelum dibayar. Kalau ada yang salah, jangan marah-marah, ya, tapi diskusikan dengan baik dengan pelayan dan lebih baik tidak di depan tamu Anda.
  • Makanan Anda jatuh? Jangan terapkan aturan ‘ambil lagi, belum lima menit’. Pungut dengan tisu atau lap.
  • Anda ditawari minuman atau makanan ketika interview? Jangan pilih makanan yang ribet, ya.
  • Disajikan makanan atau minuman yang ada jeruknya? Hati-hati ketika memerasnya, ya, tutup dengan tangan Anda.
  • Jangan bersandar seperti Anda sedang bermalas-malasan.
  • Ketika memegang pisau, letakkan ujung telunjuk di atas pisau, untuk membantu menekan.
  • Acara makan sudah selesai? Jika Anda dalam acara formal dan Andalah yang diundang, biarkan host lebih dulu mengangkat lap makan dari pangkuannya, baru Anda ikuti.
  • Jika harus minum di antara suapan, letakkan sendok garpu (atau garpu dan pisau) di piring dengan membentuk huruf V terbalik. Kedua ujung mengarah ke tengah.

Nah, ada baiknya juga, kan, mempelajari table manner seperti ini? Jadi, kalau besok ada yang mengundang Anda untuk acara makan, Anda bisa makan sesuai aturan yang baik. Selamat mencoba.

Image: ifood.tv

Jumat, 19 Agustus 2016

Apa Itu Table Manner? (Part 1)


Buat Anda yang sering menghadiri business lunch, sering melakukan business trip atau senang wisata kuliner, penting untuk memahami table manner.

Intinya, sih, table manner adalah aturan dan tata krama ketika makan. Coba, deh, Anda pasti sering melihat orang yang mengorek-ngorek giginya ketika makan, makan dengan mulut berbunyi atau yang makan berantakan. Duh, makan satu meja dengan orang-orang seperti pastilah membuat kita tidak merasa nyaman, kan? Rasanya perut terasa mual dan nafsu makan hilang seketika. Nah, jangan sampai, deh, Anda yang menjadi penyebabnya. Makanya, coba ikuti beberapa aturan dan tata karma ketika makan seperti berikut ini, ya.
  • Dalam acara makan informal, jika Anda ingin mengoper makanan, operlah melalui teman yang ada di sebelah Anda. sebaiknya memutar ke kanan.
  • Dalam acara makan formal (dengan format banquet), kapan, ya, sebaiknya kita mulai makan? Setelah makanan orang di sebelah Anda selesai disajikan.
  • Menurut aturannya, merokok di meja makan adalah hal yang dilarang, baik itu untuk acara formal dan informal.
  • Pakai topi? Lepaslah sebelum makan. Hal ini juga berlaku di semua jenis acara makan.
  • Ada nasi menempel di pipi teman Anda? Cukup beri non-verbal kode pada teman Anda.
  • Menjadi penerima tamu yang kebetulan adalah orang penting? Misalnya, yang orang penting ini adalah si suami, maka biarkan ia jalan duluan, diikuti istrinya dan sebaliknya.
  • Kalau di buffet restoran, selalu gunakan piring baru untuk me-refill.
  • Disediakan teh atau kopi masih di dalam teko? Mereka yang paling dekat dengan teko mesti menawarkan untuk menuangkan teh pada yang lain dan menuangkan teh untuk dirinya terakhir kali.
  • Memakai gula atau creamer dengan bungkusan kertas? Sesudahya, bungkus kertasnya harus diremukkan, selipkan di dekat atau tepi piring makan, boleh juga diletakkan di atas piring mentega.
  • Harus bersendawa? Tutup mulut Anda dengan lap.
  • Tutup mulut Anda jika menguap.
  • Disajikan sup panas? Jangan ditiup-tiup, ya, tapi diaduk.
  • Mau memberi kode bahwa Anda sudah kenyang? Ambil lap yang ada di pangkuan Anda dan letakkan di atas meja.
  • Bagi Anda yang memakai behel, duh, sisa makanan pasti sering sekali melekat pada breket dan sela-selanya. Jangan lupaa untuk membawa sikat khusus, ya. Bersihkan setelah makan. Tidak mau, dong, meeting dengan kotoran di breket?
  • Mengundang teman-teman atau keluarga besar di restoran? Anda mesti yang datang paling awal.
  • Menyajikan makanan adalah dari sebelah kiri pelanggan dan menyajikan minuman adalah dari sebelah kanan.

Banyak sekali, ya, aturan makan itu? Wah, itu belum seberapa, masih ada banyak lagi. Mau jadi orang yang beretika ketika makan? Tunggu informasi selanjutnya, ya.

Image: cupofjo

Hambatan dalam Membuat Paspor


Tabungan Anda untuk merasakan jalan-jalan ke luar negeri sudah cukup? Nah, paspor Anda sudah jadi atau belum? Kalau belum, yuk, buru-buru dibuat. Sebelum Anda datang ke kantor imigrasi, jangan lupa untuk membawa semua dokumen, ya, jangan sampai Anda sudah lelah mengantre, malah ada yang masalah. Apa saja masalah atau hambatan yang biasanya terjadi ketika mengurus paspor?

Waktu
Sebetulnya, ini bukan hambatan, tapi tidak jarang pula, seseorang datang mengurus paspor dalam waktu yang sudah mepet. Sebaiknya, uruslah pembuatan atau perpanjangan paspor dari jauh hari. Karena biasanya, waktu antrean sering terpotong, sehingga masuknya berkas Anda menjadi tertunda, kalau sudah begitu, waktu selesainya sudah pasti jadi lebih lama. Solusinya, datanglah pagi-pagi sekali untuk mengambil nomor.

Dokumen tidak lengkap
Sebaiknya Anda membawa dokumen-dokumen Anda ketika mengurus paspor, untuk berjaga-jaga. Bawalah baik yang asli dan yang sudah di photocopy. Karena keduanya, sama-sama akan diperiksa. Biasanya tidak membawa dokumen asli ini juga sering menjadi kendala.

Untuk semua yang sudah dibuat salinannya, jadikan satu agar tidak tercecer. Beberapa dokumen yang paling penting adalah KTP, akta kelahiran, kartu keluarga (kk), ijazah terakhir dan surat kerja (ini bisa Anda minta dari kantor tempat Anda bekerja, harus resmi, ya). Kalau Anda sudah menikah, bawa juga salinan buku nikah Anda. Untuk salinan KTP, mesti dibuat dalam ukuran besar.

Ada perbedaan data
Ada perbedaan data antara satu dengan yang lainnya? Walaupun hanya satu huruf atau angka, dijamin, Anda bakal pusing, deh. Perbedaan yang dimaksud misalnya, ada huruf yang berbeda pada nama Anda yang tertera di KTP dan di ijazah. Contoh lainnya adalah perbedaan tanggal lahir. Jadi, sebelum Anda terpaksa bolak-balik mengantre di kantor imigrasi, pastikan dulu semua data Anda seragam. Jika ternyata, misalnya ada data yang berbeda, Anda bisa meminta surat keterangan dari RT setempat, isinya berupa konfirmasi mengenai mana data yang benar. Surat ini juga sebaiknya dibawa serta.


Nah, kalau sudah tahu informasiya, jangan sampai ada yang tertinggal lagi, ya. Setelah paspor selesai, baru, deh, pesan tiket pesawat dan booking hotel online.

Image; jalansanasini

Senin, 25 Juli 2016

Tips Berpergian ketika Sedang Hamil


Bolehkah berpergian jarak jauh jika sedang hamil? Tentu saja boleh, namun ada peraturan yang mesti Anda ikuti.
  • Hal utama yang mesti Ibu lakukan adalah memastikan bahwa tubuh, kandungan dan janin Ibu sehat. Makanya, sebaiknya Ibu berkonsultasi dulu dengan dokter, ya.
  • Konsultasikan pula mengenai daerah tujuan Ibu. Beberapa daerah rawan akan penyakit tertentu, yang bisa jadi, ibu mengandung dilarang untuk datang ke sana demi alasan kesehatan.
  • Jangan membawa barang terlalu berat.
  • Misalnya, Ibu akan pergi naik pesawat, maka pilihlah maskapai yang fasilitasnya bisa membuat Ibu merasa nyaman, misalnya, kursi dan space kaki yang lebar. Ibu hamil cenderung mengalami pembengkakan pada kaki, nah, space yang lebar ini akan memungkinkan Ibu untuk bisa lebih banyak ruang untuk bergerak.
  • Bila perlu, bawalah bantal kecil, untuk menyangga punggung Ibu. Tidak semua maskapai memiliki fasilitas ini. Atau, Ibu bisa membawa bantal leher (bantal travel)
  • Gunakan pakaian yang nyaman, jangan terlalu ketat.
  • Gunakan pula sepatu yang nyaman.
  • Jika terasa mulai tak nyaman, cobalah untuk bangun dan berjalan di koridor pesawat. Fungsinya adalah melancarkan kembali peredaran darah.
  • Hindari minum minuman yang sifatnya diuretik, atau memicu Ibu ingin terus buang air kecil. Contohnya adalah teh dan kopi.
  • Walaupun hamil, menggunakan sabuk pengaman tetaplah wajib. Pastikan Ibu memakainya di bawah perut. Sama halnya seperti menggunakan sabuk pengaman ketika di mobil, arahkan sabuk ke bagian bawah dan atas perut.
  • Selama berpergian, pastikan Ibu makan dan minuman yang aman. Yaitu yang dicuci bersih, lingkungan memasaknya bersih, yang memasak pun wajib mengenakan sarung tangan. Jika tidak, Ibu berisiko mengalami diare yang bisa membahayakan kondisi Ibu dan janin. Selain itu, Ibu sebaiknya tidak minum minuman yang memakai es karena kebersihannya belum tentu terjamin. Maka dari itu, bolehlah sedikit pilih-pilih dalam mencari restoran.
  • Pastikan makanan dan minuman Ibu dalam keadaan matang.
  • Hanya minum minuman dalam kemasan yang labelnya masih utuh.
  • Jangan lupa untuk banyak minum air putih, buah dan sayuran.
  • Jika Ibu merasa perlu dipijat karena lelah dalam perjalanan, pilihlah pemijat yang bisa menangani ibu hamil.


Nah, bagaimana menurut Ibu tentang tips di atas?

Image: huffingtonpost

Minggu, 12 Juni 2016

Waspada Terhadap Hewan Selama Traveling


Bagi para pencinta hewan, biasanya begitu melihat hewan seperti anjing atau kucing, bahkan di pinggir jalan sekalipun, pasti ingin mengajaknya bermain, atau sekadar ingin mengelusnya. Pencinta hewan seperti ini seakan tidak menyadari, bahwa hewan-hewan liar ini, tidak seperti milik mereka di rumah, yang rutin dimandikan dan divaksin. Perlu dipahami, hewan menggemaskan yang Anda temui ini, bisa jadi berbahaya bagi Anda, loh. Berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan terkait hewan selama Anda dan anak-anak traveling.
  • Hewan yang terlihat tenang dan jinak, bisa jadi membahayakan. Hal ini diberitahukan pada anak-anak.
  • Walaupun tidak diganggu, apalagi jika merasa terancam, hewan bisa menyerang dengan mencakar, menggigit, menendang.
  • Hewan liar biasanya takut dengan manusia karena tidak terbiasa dipegang.
  • Penyakit tertentu bisa menyebabkan hewan menjadi agresif.
  • Cegah bahaya rabies. Rabies menular melalui perpindahan liur, jadi hindari dijilat atau digigit. Umumnya rabies mengenai kucing, terutama anjing.
  • Ketahui ciri-ciri hewan yang terjangkit rabies.
  • Jika dijilat atau digigit, segera cuci bagian tersebut dengan sabun dan segera ke dokter.
  • Rabies bisa berakibat fatal bagi manusia.
  • Vaksin rabies diperlukan bagi Anda yang ingin beraktivitas di alam bebas seperti camping atau caving. Anda yang akan bekerja mengurus hewan juga sangat memerlukan vaksin ini.
  • Hewan lain yang perlu diwaspadai adalah monyet. Selain rabies, penyakit lain yang bisa ditularkan melalui monyet adalah ebola, TBC, dsb. Jadi, jika bertemu dengan monyet liar, jangan coba untuk memegang atau memberinya makan. Kera juga bisa menjadi sangat agresif jika mencium aroma makanan, melihat barang bawaan Anda, hingga perhiasan yang Anda pakai.
  • Hewan lainnya adalah kelelawar, yang juga bisa menyebarkan rabies dan beberapa penyakit lainnya.
  • Tikus. Tikus juga menjadi penyebar penyakit, melalui gigitan, cakaran, kutunya, kotoran dan urin. Jika Anda akan memilih penginapan, pastikan penginapan tersebut bebas dari kotoran tikus. Terutama, perhatikan kebersihan restoran atau warung makan yang Anda kunjungi. Di luar negeri, banyak sekali restoran (bahkan yang ternama) ditutup dengan paksa karena tidak lolos uji kebersihan, salah satunya karena terdapat kotoran tikus.

Nah, ternyata hewan yang terlihat lucu juga bisa membahayakan, kan? Jadi, ada baiknya segera mendapatkan vaksin rabies

Image: animalbliss