Minggu, 14 Juni 2015

Manfaatkan Sisa Sayuran



Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis tentang cara menanam sayuran di rumah. Tujuannya? Banyak, menghemat pengeluaran misalnya. Memang perlu waktu sih untuk menunggu sampai sayuran itu tumbuh dan siap panen, tapi hasilnya bias lumayan bermanfaat loh. Menanam sayuran sendiri di rumah, juga bias membantu kita mengontrol pestisida pada makanan kita. Satu lagi, hitung-hitung mengisi waktu luang.

Nah, masih terkait dengan kegiatan tanam-menanam sayuran di rumah. Siapa yang rajin belanja sayuran? Mulai sekarang, sisa bagian sayuran yang tidak dipakai, bisa dikaryakan kembali.

Batang
Singkong misalnya. Tapi kan, ketika belanja, kamu nggak dapat batang kerasnya toh? Kecuali ada yang memberi, silahkan batang tersebut ditanam lagi. Contoh lainnya adalah daun mint. Memang di sini mint jarang digunakan, paling hanya untuk campuran minuman atau sesekali untuk bumbu masak. Daun mint mudah sekali ditanam, tinggal tancapkan batangnya saja. Tidak harus di tempat bersuhu dingin, di kota besar seperti Jakarta pun bisa tumbuh subur.

Akar
Contoh paling gampangnya adalah akar dari daun bawang, kangkung dan bayam. Biasanya, yang menjual masih dengan akar, adalah di pasar atau tukang sayur. Tiga akar sayuran ini sangat mudah ditanam dan bakal tumbuh dengan cepat.

Biji
Ini yang paling gampang. Misalnya, kamu beli pepaya, semangka dan melon. Tinggal sebar bijinya di atas Tanah (atau ditanam). Sayuran juga bisa. Contoh, ketika sedang mengupas pare, seringkali ada biji yang sudah tua (keras dan kecoklatan), nah, itu bisa ditanam.
Pemanfaatan biji ini juga bisa dari buah atau sayuran yang sudah terlalu matang. Misalnya, habis beli terong atau cabe, terus lupa dimasak, jadinya mulai membusuk. Jangan buru-buru dibuang. Coba dijemur, utuh atau bijinya saja. Setelah mengering, baru ditanam.

Mungkin beberapa dari pembaca akan ada yang mengatakan, artikel ini mengajari untuk hidup pelit. Tapi sebetulnya ini cukup bermanfaat loh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar