Rabu, 14 Januari 2015

Ambil Pelajaran dari Musibah Jatuhnya AirAsia


Lagi, bencana datang bagi masyarakat Indonesia. Seketika Indonesia gempar karena musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Saya tidak mau membicarakan teori-teori tentang jatuhnya pesawat ini, awan cumulonimbus, pesawat tidak ada izin terbang, atau apalah, bagi saya ini adalah musibah. Apa pun yang jadi penyebabnya, bagi saya, ada kehendak Tuhan dibelakangnya.

Mari kita fokuskan diri untuk hal lain yang sekiranya lebih penting daripada berprasangka buruk. Sudah cukuplah kita lihat keluarga para korban larut dalam kesedihan, jangan ditambah dengan yang tidak-tidak. Naudzubillah min dzalik..

Kebetulan, saya cukup mengikuti kabar dari perkembangan pencarian pesawat ini dan para korbannya. Tapi saya tidak memfokuskan diri untuk mendengarkan pertanyaan-pertanyaan wartawan atau wartawati yang terkadang kurang wajar atau kurang cerdas. Saya lebih senang mengikuti berita yang lebih edukatif.

Berjuang agar tetap selamat
Salah satu stasiun tv pernah menghadirkan beberapa narasumber yang memberikan informasi mengenai cara bertahan hidup jika jatuh di perairan, ya seperti kecelakaan ini misalnya. Triknya ialah, usahakan tenangkan diri. Semakin kelewat ‘heboh’, maka akan terlalu banyak air yang tertelan, nah, efeknya akan jauh lebih berbahaya.

Berusaha supaya tetap mengapung. Coba pegang benda-benda yang bisa membantu Anda tetap mengapung, misalnya puing. Syukur, kalau Anda sudah menggunakan pelampung dan sudah mengembang dengan baik.

Saat membaca ini atau misalnya Anda juga ikut mendengar berita ini di tv, mungkin Anda bakal mengatakan sesuatu seperti, ‘Enteng sekali bicaranya, coba kalau situ yang ada di laut seperti para korban, apa ya sempat berpikir begitu?

Anda bebas berkomentar, tapi menurut saya, ini adalah sebuah informasi yang bagus, malah, mungkin bisa membantu menyelamatkan nyawa.


image: loseweightandgainhealth


Tidak ada komentar:

Posting Komentar